Barong |
Tari barong adalah tarian khas pulau Bali yang berasal mula dari kebudayaan Pra-hindu,tarian ini adalah sejenis tarian opera musik tradisional yang menggambarkan pertarungan antara kebajikan (Dharma) dan keburukan (Adharma).wujud kebajikan dilakonkan oleh "Barong" dan Keburukan di lakonkan oleh "Rangda".
BARONG
Barong adalah karakter dalam mitologi Bali,Beliau adalah raja dari roh-roh serta melambangkan semua kebaikan,rohnya disebut juga dengan banaspati raja,Karena mat hindu mempercayai bahwa tuhan itu ada di mana-mana dengan berbagai macam manifestasi nya di dunia,dan banaspati raja adalah roh yang mendampingi setiap manusia dalam menjalani hidupnya sebagai sifat baik yang dimiliki manusia,Barong diwujudkan dengan bentuk perpaduan dari "Singa,Harimau dan Lembu,Badan barong dihiasi dengan Ornamen dari kulit,kemilau emas,potongan cermin,dan juga dilengkapi dengan bulu-bulu dari serat daun Pandan
Barong ini dimainkan oleh dua orang penari 1 juru saluk(memainkan gerak kepala dan kaki depan)
dan 1 juru bapang(memainkan kaki belakang dan ekor barong),secara sekilas barong ket tidak jauh beda dengan barongsai dari china,hanya saja terdapat perbedaan pada ornamen nya selain seni Bali yang tertuang didalamnya serta cerita yang dimainkan dalam pertunjukan barong Bali berbeda,yaitu cerita pertarungan antara barong dan rangda yang dilengkapi dengan tokoh-tokoh lainnya,seperti Kera,Dewi kunti,sadewa serta para pengikut rangda.
Barong singa adalah salah satu dari lima bentuk Barong. Di pulau Bali setiap bagian pulau Bali mempunyai roh pelindung untuk tanah dan hutannya masing-masing. Setiap Barong dari yang mewakili daerah tertentu digambarkan sebagai hewan yang berbeda. Ada babi hutan, harimau, ular atau naga, dan singa. Bentuk Barong sebagai singa sangatlah populer dan berasal dari Gianyar. Di sini terletak Ubud, yang merupakan tempat pariwisata yang terkenal. Dalam Calonarong atau tari-tarian Bali, Barong menggunakan ilmu gaibnya untuk mengalahkan Rangda.
RANGDA
Menurut etimologinya, kata Rangda yang dikenal di Bali berasal dari Bahasa Jawa Kuno yaitu dari kata Randa yang berarti Janda.[1] Rangda adalah sebutan janda dari golongan Tri Wangsa yaitu:
* Waisya,
* Ksatria,
* Brahmana,
Sedangkan dari golongan Sudra disebut Balu dan kata Balu dalam bahasa Bali alusnya adalah Rangda.
Perkembangan selanjutnya istilah Rangda untuk janda semakin jarang kita dengar, karena dikhawatirkan menimbulkan kesan tidak enak mengingat wujud Rangda yang 'aeng' (seram) dan menakutkan serta identik dengan orang yang mempunyai ilmu kiri (pengiwa). Hal ini terutama kita dapatkan dalam pertunjukan-pertunjukan cerita rakyat. Dengan kata lain, ada kesan rasa takut, tersinggung dan malu bila dikatakan bisa neluh nerangjana (ngeleak). Sesungguhnya pengertian di atas lebih banyak diilhami cerita-cerita rakyat yang di dalamnya terdapat unsur Rangda. Cerita yang paling besar pengaruhnya adalah Calonarang.
Diceritakan bahwa kemungkinan besar Rangda berasal dari ratu Mahendradatta yang hidup di pulau Jawa pada abad yang ke-11. Ia diasingkan oleh raja Dharmodayana karena dituduh melakukan perbuatan sihir terhadap permaisuri kedua raja tersebut. Menurut legenda ia membalas dendam dengan membunuh setengah kerajaan tersebut, yang kemudian menjadi miliknya serta milik putra Dharmodayana, Erlangga. Kemudian ia digantikan oleh seseorang yang bijak. Nama Rangda berarti juga janda.
Rangda sangatlah penting bagi mitologi Bali. Pertempurannya melawan Barong atau melawan Erlangga sering ditampilkan dalam tari-tarian. Tari ini sangatlah populer dan merupakan warisan penting dalam tradisi Bali. Rangda digambarkan sebagai seorang wanita dengan rambut panjang yang acak-acakan serta memiliki kuku, lidah, dan payudara yang panjang. Wajahnya menakutkan dan memiliki gigi yang tajam.
[sunting] Jenis-jenis Rangda
Mengidentifikasi jenis-jenis Rangda yang berkembang di Bali amat sulit. Hal ini mengingat wujud Rangda pada umumnya adalah sama. Memang dalam cerita Calonarang ada wujud Rangda yang lain seperti Rarung, Celuluk namun itu adalah antek-antek dari Si Calonarang dan kedudukannya lebih banyak dalam cerita-cerita bukan disakralkan. Untuk membedakan wujud Rangda adalah dengan melihat bentuk mukanya (prerai),
yaitu :
NYINGA:Apabila bentuk muka Rangda itu menyerupai singa dan sedikit menonjol ke depan (munju). Sifat dari Rangda ini adalah galak dan buas.
NYELEME:Apabila bentuk muka Rangda itu menyerupai wajah manusia dan sedikit melebar (lumbeng). Bentuk Rangda seperti ini, menunjukkan sifat yang berwibawa dan angker.
RAKSASA:Apabila bentuk muka Rangda ini menyerupai wujud raksasa seperti yang umum kita lihat Rangda pada umumnya. Biasanya Rangda ini menyeramkan.
Menghunus dan Menghujamkan keris ke dada penari |
Sekian
www.balitour-transport.com
This is fascinating. I learned a great deal from your post. I hope you have a wonderful day. Blessings...Mary
BalasHapusThanx mary :)
BalasHapusi hope everybody get my english...and my articles..
coz' i'm still learning both of it :D
it's my pleasure to share my tiny knowledge with you :)
keep a great job mary..god bless u too...:)