Air terjun GitGit
Terdapat 10 air terjun di Kabupaten Buleleng. Salah satu yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan adalah air terjun kembar Gitgit atau air terjun Campuhan (Gitgit Twin Waterfall). Nama Gitgit berasal dari nama desa tempat air terjun ini berada.
Dibutuhkan sekitar dua jam untuk mencapai air terjun kembar
Gitgit dengan mengemudi dari Denpasar ke Kabupaten Buleleng melalui Bedugul. Melalui jalan berliku setelah Candi Kuning, sayur-mayur dan pasar-pasar tradisional terdapat pada jalan menuju Buleleng, menawarkan pemandangan indah Danau Buyan dan monyet-monyet yang sedang bersantai di pinggir jalan. Monyet-monyet tersebut jinak dan tidak berbahaya, tetapi dapat menjadi sedikit agresif jika anda memberi mereka makan.
Memasuki Desa Gitgit, air terjun kembar Gitgit merupakan air terjun petama yang terletak di sebelah kiri anda. Beberapa orang menyebutkan bahwa jalan ke air terjun ini panjang dan berlikut. Terdapat pula air terjun Gitgit yang terletak tidak terlampau jauh dari air terjun kembar Gitgit.
Dari tempat parkir, memerlukan perjalanan kira-kira 500 meter, di mana anda dapat menemukan beberapa tanaman yang umum di areal perkebunan seperti kakao, kopi, cengkeh, dan pala. Terdapat beberapa kios yang menjual kerajinan tangan dan jalan beton ke loket tiket yang berdiri di tengah-tengah pepohonan. Setelah anda tiba di loket tiket, itu berarti bahwa anda masih memerlukan jarak sekitar 700 meter dari lokasi air terjun yang terkenal ini.
Dengan lahan sawah di sebelah kiri anda dan ngarai hijau di kanan jalan untuk sampai di air terjun yang menyegarkan ini. Suara air terjun telah dapat didengar dari jari 200 meter dan setelah beberapa langkah anda dapat melihat sejumlah besar air jatuh dari ketinggian 45 meter dan menghujam batu-batu besar di bawahnya. Airnya jernih dan dingin, tetapi pada musim hujan menjadi coklat karena bercampur dengan sedimen lumpur sungai. Meskipun airnya dingin, tidak peduli apapun musim, semua orang, baik penduduk setempat dan wisatawan, sering bermain di dalam air tanpa ragu-ragu.
Jika anda siap untuk perjalanan lebih dari jalur utama, dan tentu saja akan lebih banyak berjalan dan petualangan, karena terdapat lagi air terjun di atas air terjun Gitgit. Air terjun ini disebut Colek Pamor. Air terjun Colek Pamor bukanlah daerah wisata untuk turis, karena letaknya yang jauh di dalam hutan. Tidak ada jalan beton untuk mencapai air terjun ini, tetapi jalur yang sempit berlumpur yang digunakan oleh penduduk setempat untuk sampai ke ladang-ladang mereka. Perkebunan kakao, pohon buah, dan bambu terlihat di sepanjang jalan. Sebelum Anda mencapai air terjun, anda akan tiba di bagian atas dari air terjun Gitgit. Pemandangan dari atas sangatlah bagus.
Setelah sungai, anda akan melintasi jembatan bambu yang sederhana, dan trekking sedikit menanjak, akhirnya anda akan menemukan sebuah gubuk yang rusak dengan tulisan air terjun Colek Pamor. Dari gubuk ini, anda hanya dapat melihat sungai dengan air yang tenang dan murni, serta mendengar suara air. Berjalanlah di tepi sungai dan setelah melewati belokan, anda akan menemukan air terjun. Air terjun jatuh dari ketinggian 50 meter dan air ini yang berasal dari gua. Gua adalah jalur air bawah tanah, yang membawa air dari Sungai Buleleng ke Gitgit. Air terjun ini layak untuk dikunjungi. Ini merupakan tempat yang sempurna untuk mengagumi keindahan alam di tengah lingkungan yang tenang.
www.balitour-transport.com
Terdapat 10 air terjun di Kabupaten Buleleng. Salah satu yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan adalah air terjun kembar Gitgit atau air terjun Campuhan (Gitgit Twin Waterfall). Nama Gitgit berasal dari nama desa tempat air terjun ini berada.
Dibutuhkan sekitar dua jam untuk mencapai air terjun kembar
Gitgit dengan mengemudi dari Denpasar ke Kabupaten Buleleng melalui Bedugul. Melalui jalan berliku setelah Candi Kuning, sayur-mayur dan pasar-pasar tradisional terdapat pada jalan menuju Buleleng, menawarkan pemandangan indah Danau Buyan dan monyet-monyet yang sedang bersantai di pinggir jalan. Monyet-monyet tersebut jinak dan tidak berbahaya, tetapi dapat menjadi sedikit agresif jika anda memberi mereka makan.
Memasuki Desa Gitgit, air terjun kembar Gitgit merupakan air terjun petama yang terletak di sebelah kiri anda. Beberapa orang menyebutkan bahwa jalan ke air terjun ini panjang dan berlikut. Terdapat pula air terjun Gitgit yang terletak tidak terlampau jauh dari air terjun kembar Gitgit.
Dari tempat parkir, memerlukan perjalanan kira-kira 500 meter, di mana anda dapat menemukan beberapa tanaman yang umum di areal perkebunan seperti kakao, kopi, cengkeh, dan pala. Terdapat beberapa kios yang menjual kerajinan tangan dan jalan beton ke loket tiket yang berdiri di tengah-tengah pepohonan. Setelah anda tiba di loket tiket, itu berarti bahwa anda masih memerlukan jarak sekitar 700 meter dari lokasi air terjun yang terkenal ini.
Dengan lahan sawah di sebelah kiri anda dan ngarai hijau di kanan jalan untuk sampai di air terjun yang menyegarkan ini. Suara air terjun telah dapat didengar dari jari 200 meter dan setelah beberapa langkah anda dapat melihat sejumlah besar air jatuh dari ketinggian 45 meter dan menghujam batu-batu besar di bawahnya. Airnya jernih dan dingin, tetapi pada musim hujan menjadi coklat karena bercampur dengan sedimen lumpur sungai. Meskipun airnya dingin, tidak peduli apapun musim, semua orang, baik penduduk setempat dan wisatawan, sering bermain di dalam air tanpa ragu-ragu.
Jika anda siap untuk perjalanan lebih dari jalur utama, dan tentu saja akan lebih banyak berjalan dan petualangan, karena terdapat lagi air terjun di atas air terjun Gitgit. Air terjun ini disebut Colek Pamor. Air terjun Colek Pamor bukanlah daerah wisata untuk turis, karena letaknya yang jauh di dalam hutan. Tidak ada jalan beton untuk mencapai air terjun ini, tetapi jalur yang sempit berlumpur yang digunakan oleh penduduk setempat untuk sampai ke ladang-ladang mereka. Perkebunan kakao, pohon buah, dan bambu terlihat di sepanjang jalan. Sebelum Anda mencapai air terjun, anda akan tiba di bagian atas dari air terjun Gitgit. Pemandangan dari atas sangatlah bagus.
Setelah sungai, anda akan melintasi jembatan bambu yang sederhana, dan trekking sedikit menanjak, akhirnya anda akan menemukan sebuah gubuk yang rusak dengan tulisan air terjun Colek Pamor. Dari gubuk ini, anda hanya dapat melihat sungai dengan air yang tenang dan murni, serta mendengar suara air. Berjalanlah di tepi sungai dan setelah melewati belokan, anda akan menemukan air terjun. Air terjun jatuh dari ketinggian 50 meter dan air ini yang berasal dari gua. Gua adalah jalur air bawah tanah, yang membawa air dari Sungai Buleleng ke Gitgit. Air terjun ini layak untuk dikunjungi. Ini merupakan tempat yang sempurna untuk mengagumi keindahan alam di tengah lingkungan yang tenang.
www.balitour-transport.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih buat komentarnya